Kamis, 31 Maret 2011

Abu Bakar Ash Shidiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq radiallahuanhu, seorang khalifah besar pengganti Rasulullah, manusia paling mulia dari umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukan hanya kaum muslimin yang mengenalnya, bahkan orang-orang kafir pun mengenalnya. Panglima besar yang berhasil menundukkan kekuatan dan kecongkakan negara super power Romawi.
Dialah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luai yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Bakar Ash-Shiddiq radiallahuanhu.
Ibunya menjelaskan, suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat Abu Bakar lalu menjulukinya ‘atiiqullah minan nar, orang yang dibebaskan Allah dari api neraka. Ibunya bernama Ummul Khair As-Sahmi binti Shakhr bin ‘Amir, wafat dalam keadaan memeluk Islam.
Keagungan dan kemuliaan Abu Bakar bukan karena ketampanan dan kegagahannya, akan tetapi karena keimanan yang kokoh di hati yang membuahkan pembenaran terhadap semua apa yang dikabarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Secara fisik ia seorang yang berbadan kurus, berdahi menonjol, berpundak sempit, berwajah cekung dan pinggang kecil.
Di saat semua orang meragukan dan mendustakan apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampaikan, dia seorang diri membenarkannya. Ia rela merobek habis robekan demi robekan bajunya untuk menyumbat setiap lubang yang ada di dalam gua di malam hari karena takut binatang penyengat yang bersembunyi di dalamnya keluar mengganggu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika orang-orang musyrik mengepung keduanya. Pagi harinya, Rasulullah menanyakan di mana pakaiannya. Setelah tahu apa yang terjadi, Rasulullah mendoakannya menjadi orang yang mempunyai derajat tinggi di jannah.
Ia memiliki beberapa anak. Dari perkawinan dengan Qutaibah dihasilkan Abdullah yang ikut perang di Thaif dan Asma’, istri Az-Zubair. Qutaibah kemudian dicerai dan wafat pada usia 100 tahun. Perkawinannya dengan Ummu Ruman melahirkan ‘Aisyah x (istri Rasulullah) dan Abdurrahman. Sebelum masuk Islam, Abdurrahman masuk dalam barisan kaum musyrikin yang memerangi Rasulullah. Namun dalam perang Badr ia baru masuk Islam.
Dari istrinya yang lain yang bernama Asma’ binti ‘Umais melahirkan Muhammad dan dari Habibah binti Kharijah bin Zaid melahirkan Ummu Kultsum x yang dinikahi shahabat Thalhah bin Ubaidillah z.
Dari sisi keilmuan, Abu Bakar radiallahuanhu melebihi shahabat lainnya. Banyak fatwa yang ia keluarkan di hadapan Rasulullah dan beliau menyetujuinya. Diangkatnya , ditambah adanya haditsAbu Bakar menjadi imam shalat pengganti Rasulullah yang memerintahkan kaum muslimin untuk kembali kepada “dua bulan” (Abu Bakar dan ‘Umar) bila mengalami suatu perselisihan, menjadi saksi atas ketinggian ilmunya. Karenanya, sewaktu Rasulullah wafat orang-orang Muhajirin dan Anshar sepakat membaiatnya menjadi khalifah.
Ia seorang khalifah yang adil, tidak bergaya hidup mewah dan rendah hati. Tak lama setelah diangkat jadi khalifah ia berkata, bahwa ia bukanlah orang yang terbaik, memerintah rakyatnya mengikuti syariat dan tidak mengadakan bid’ah. Bila ia baik minta diikuti dan bila menyimpang ia minta diluruskan.
Abdullah bin ‘Umar c mengabarkan bahwa Abu Bakar radiallahuanhu sakit karena wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga menyebabkan kematiannya. Ahli sejarah menulis Abu Bakar z wafat antara waktu Maghrib dan ‘Isya pada hari Rabu bulan Rabi’ul Awwal tahun 13 H, dalam usia 63 tahun. Wallahu a’lam.
Bacaan: Shifatush Shafwah, Al-Imam Ibnul Jauzi
Selanjutnya ....

Minggu, 25 April 2010

Adab Bersedekah

Islam menganjurkan umatnya untuk memperhatikan adab dalam bersedekah atau berzakat. Hal ini dimaksudkan agar orang yang membutuhkan harta dapat menikmati hartanya dengan baik, sementara orang yang bersedekah juga mendapat pahala maksimal.
Berikut adab-adab dalam bersedekah
1. Menyegerakan sedekah ketika sudah waktunya. Hal ini untuk menampakkan rasa suka cita muzakki dalam memenuhi perintah Allah SWT untuk membahagiakan fakir miskin.
2. Menyembunyikan sedekah dengan meminimalisir orang yang mengetahuinya agar amal baik tidak dikotori oleh godaan riya. Juga menjaga agar mustahiq tidak terbuka rahasia kefakirannya.
3. Adapun kalau ia yakin tidak akan riya, ia dapat menampakkannya agar diketahui oleh orang lain dengan catatan orang lain akan meneladaninya.
4. Jangan merusak sedekah dengan mengungkit-ungkit kembali pemeberiannya. Termasuk menyakitiorang yang menerima sedekah.
5. Berapapun nilai harta yang disedekahkan kita harus mengganggap sedikit karena kalau sampai menganggap banyak maak kita akan ujub (bangga) dengan pemeberian itu. Dari ujub inilah akan timbul takabbur yang pada akhirnya kana menghilangkan pahala sedekah.
6. Menyeleksi orang yang akan menerima sedekah atau zakat dengan tidak terpaku pada delapan golongan yang berhak menerima zakat. Hal ini dimaksudk agar muzakki tidak hanya mendapat pahala zakat atau sedekah saja tapi juga pahala ukhuwah
Selanjutnya ....

Selasa, 09 Februari 2010

Dunia hanyalah sementara .............

Sungguh merugi orang yang hanya menghabiskan hidupnya dengan urusan dunia semata. Hal ini bukan berarti umat Islam dilarang berkarya untuk dunia ini, tetapi lebih dari itu Allah SWT selalu memperingatkan hamba-Nya untuk tidak melupakan urusan yang berkaitan dengan akhirat. Oleh karena itu perlu dicatat bahwa harta, pangkat, kedudukan dan semua yang bersifat duniawi pasti akan sirna tapi hanyalah amal perbuatan yang akan dibawa ke akhirat nanti untuk dipertanggung jawabkan dihadapan Sang Pencipta.

Banyak ayat yang mengandung semangat untuk bekerja didunia dan akhirat. Sungguh keliru bagi orang yang hanya berkarya untuk dunianya saja tidak untuk akhiratnya. Sebaliknya salah juga bagi orang yang memproritaskan hidupnya hanya untuk akhiratnya saja sehingga urusan dunianya terabaikan. Dengan demikian urusan dunia dan akhirat haruslah seimbang dan keduanya saling berkaitan. Dunia adalah tempat menabur dan akhirat adalah tempat menuai. Tidak ada yang sia-sia bagi setiap kebaikan yang kita kerjakan sekecil apapun itu. Akan tetapi walau demikian akhirat mesti lebih diproritaskan dibanding dunia, karena dunia ini hanyalah sementara dan fana yang akan berakhir, sementara kehidupan akherat bersifat kekal selamanya. Jangan sampai kehidupan yang kekal abadi dikorbankan hanya untuk meraih keuntungan dunia yang hanya bersifat sementara. Jika akherat dikejar maka dunia pasti akan datang dengan sendirinya, tetapi jika hanya mengejar dunia semata maka akhirat akan terabaikan. Ibaratnya jika kita menanam padi pasti akan tumbuh rumput tetapi jika menanam rumput maka tidak akan tumbuh padi.... Semangat... !!!
Selanjutnya ....

Senin, 08 Februari 2010

Cinta dan pengorbanan........

Cinta seringkali menjanjikan keindahan, kesenangan dan kebahagiaan. Namun tak jarang pula cinta membuahkan letihnya perjuangan hingga diujung perjalanan. Happy ending dari perjalanan cinta adalah kebahagiaan hakiki di dunia dan kesejahteraan abadi di akherat. Akan tetapi tragic ending dari cinta adalah kesengsaraan angan-angan didunia dan kebinasaan yang tak berujung di akherat.
Kebahagiaan atapun kesengsaraan yang dihasilkan cinta tergantung pada obyek yang dicintai dan sejauhmana merefleksikan rasa cinta dalam kehidupan sehari-hari.


Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Nabi SAW "Kapankan datangnya hari kiamat?" Nabi SAW bersabda "Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?" Laki-laki tersebut menjawab "Belum ada selain kecintaanku kepada Allah dan Rasulnya" Nabi SAW bersabda "Engkau bersama yang kamu cintai" (HR Bukhari).

Merujuk hadits diatas maka cinta pada Allah dan Rasulnya merupakan proritas pertama jika kita ingin bersama Nabi SAW di Akherat kelak. Sebagai bukti cinta pada Rasul adalah dengan mengamalkan sunnahnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun mengamalkan sunnah Rasul pada masa sekarang ini butuh pengorbanan yang tidak sedikit. Namun dibalik pengorbanan itu ada rasa bahagia yang sempurna.
Semoga Allah SWT menganugrahkan kepada kita rasa cinta pada Allah dan Rasulnya hingga akhir hayat nanti.

Apabila cinta kita salah sasaran maka jangankan kebahagiaan yang didapat malah kesengsaraan didunia dan kebinasaan diakherat yang diperoleh. Di Mesir ada seorang laki-laki yang sehari-harinya tinggal di Masjid untuk adzan dan shalat. Dibawah menara ada sebuah rumah milik orang nasrani. Dia menengok kedalam rumah tersebut dan melihat anak gadis pemilik rumah tersebut dan langsung jatuh cinta kepadanya. Dia mengurungkan niatnya untuk adzan lalu dia turun dari menara dan langsung masuk kerumah nasrani untuk menemui sang gadis yang telah dilihatnya. Sang gadis bertanya "Apa perlumu datang kemari?" Laki-laki menjawab "Saya menginginkan anda". Sang gadis bertanya "Mengapa?" Laki-laki menjawab "Karena anda telah merampas hati dan pikiran saya, maka saya ingin menikahi anda". Sang gadis berkata "Anda beragama Islam sedangkan saya bergama nasrani, tentu orang tua saya tidak akan merestuinya". Laki-laki itu berkata "Saya akan masuk agama nasrani". Maka si laki-laki yang tadinya tukang adzan murtad dan masuk agama nasrani hanya karena ingin menikahi gadis pujaannya. Singkat cerita menjelang pernikahannya laki-laki tersebut naik ke atap rumah untuk suatu keperluan. Nasib malang bagi laki-laki ini, ia terjatuh dan tewas sebelum menikmati malam pertama bersama gadis itu.
Alangkah celakanya sang laki-laki itu, hanya gara-gara cinta dia rela berkorban apa saja termasuk keluar dari agamanya. Karena cinta yang salah sasaran maka dia harus mendekam dineraka selamanya. Nauzubillah min dzalik.....

Selanjutnya ....

Minggu, 27 Desember 2009

Jangan terlalu mencintai dunia........

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berfirman, "Hai Anak Adam, sibukkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan kekayaan dihatimu dan Aku akan menghilangkan kemiskinan darimu. Jika tidak


Aku akan memasukkan dalam dirimu kesibukan, sedangkan Aku tidak akan menghilangkan kemiskinanmu" (HR Ahmad, Ubnu Majah).
Imran bin Husain R.A menukilkan sabda Nabi SAW., "Barangsiapa yang selalu bertawajuh kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan menyempurnakan semua keperluannya dan memberi rezeki dari arah t=yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang hanya sibuk dengan urusan dunia dan hanya memikirkan dunia saja, maka Allah SWT akan menyerahkan kepada dunia dan ia hanya akan memperoleh apa yang telah menjadi bagiannya".
Anas R.A meriwayatkan sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang perhatiannya hanya tertuju pada dunia, dan tujuan hidupnya hanya untuk mencari dunia, ia berpergian untuk keperluan dunia dan senantiasa memikirkan dunia maka Allah SWT akan membentangkan dihadapan matanya perasaan takut kepada kemisikinan dan kelaparan. Dan ia akan menghabiskan waktunya untuk memikirkan dan mengkhawatirkan dunia, sedangkan ia hanya akan mendapatkan sekedar yang telah ditakdirkan untuknya. Barangsiapa yang menumpahkan perhatiannya pada akhirat dan senangtiasa memikirkan akherat, maka Allah SWT akan menyelamatkannya dari kegelisahan dan kebimbangan mengenai dunia. Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya rasa puas dan tidak berhajat kepada benda dunia. Allah SWT akan mempermudah segala urusannya, dan dunia akan datang sendiri dalam keadaan hina"

Sumber : Buku Taklim Fadhilah Sedekah, Penerbit As-Shaff

Selanjutnya ....

Minggu, 23 Agustus 2009

Doa Buka Puasa













Sumber : http://ramadan.detik.com Selanjutnya ....

Baca juga yang ini .......

Berita Nasional